( Bupati Semarang saat menikmati wedang jahe )
KLATEN, Cakrainvestigasi.com | Bupati Semarang H Ngesti Nugraha bersama jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Semarang Bondan Martoni, Wakil DPRD , dan juga OPD beserta Kyai melaksanakan ziarah makam Sunan Pandanaran yang terletak di wilayah Paseban, Bayat, Klaten, Rabu ( 12/2).
Kunjungan Bupati sendiri merupakan agenda rutin yang selalu dilaksanakan menjelang Ramadhan bahkan menjelang hari jadi Semarang juga sering di laksanakan Ziarah makam Sunan Pandanaran.
Usai melaksanakan ziarah Tidak lupa Bupati Semarang menyapa para penjual yang berdagang di halaman pendopo.
Dan juga nampak Bupati Semarang menikmati wedang jahe di sebuah angkringan yang terletak di depan halaman parkir Pendopo Pandanaran.
" Alhamdulillah setelah pilkada berjalan dengan lancar,aman,damai dan tinggal menunggu pelantikan yang rencana akan di laksanakan pada 20 Februari mendatang. Sehingga kita saat ini bisa melakukan ziarah ke Makam Pandanaran dan bertepatan menjelang Ramadhan secara bersama dengan Forkompinda dan juga OPD dan merupakan agenda rutin " jelas Ngesti di sela sela menikmati wedang jahe.
Makam Pandanaran sendiri konon menurut sejarah di wilayah Bayat, Jawa Tengah terdapat sebuah makam seorang tokoh penyebar agama Islam di wilayah Mataram yang konon adalah Bupati Semarang kedua, meneruskan ayahanda yang telah wafat. Beliau adalah Pangeran Mangkubumi atau Pandanaran II yang kemudian dikenal dengan Sebutan Sunan Pandaran II atau Sunan Bayat.
Sebelum memulai berdakwah menyebarkan Agama Islam di wilayah Jawa kepada orang-orang Mataram, beliau adalah seorang Bupati di Semarang, menggantikan ayahnya Ki Ageng Pandanaran I yang telah wafat.
Dari sejarah inilah maka setiap hari jadi ataupun menjelang Ramadhan Bupati Semarang bersama dengan Forkompinda dan juga OPD selalu melakukan Ziarah Makam Pandanaran sebagai tanda penghormatan kepada pendahulu dan juga sebagai bentuk melestarikan budaya leluhur yaitu Sadranan.
Dan perlu di ingat juga bahwa berdirinya Semarang sebagai sebuah Kadipaten atas Perintah Sultan Demak yang mengutus Ki Ageng Pandanaran untuk membuka wilayah baru di Pulau Tirang yang kemudian menjadi nama Semarang.
Beliau diangkat sebagai Bupati Semarang sebagai penerus Pandanaran I pada Tahun 1547 dan pengangkatan inilah yang dijadikan patokan berdirinya Kota Semarang yang di rayakan sebagai Hari Lahir Kota Semarang 2 Mei. ( Pay ).
Social Header