![]() |
Bupati Pati Luncurkan Program Konvergensi Penanganan Kemiskinan Lintas Sektor. Foto.dok.Hms/ Cakrainvestigasi.com/
PATI , Cakrainvestigasi.com | Bupati Pati, Sudewo, resmi meluncurkan Program Konvergensi Penanganan Kemiskinan Lintas Sektor di Pendopo Kabupaten Pati. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Tengah bersama jajaran Forkopimda Jawa Tengah dan para kepala daerah eks Karesidenan Pati.
Program ini menjadi langkah nyata Pemkab Pati dalam menyatukan kekuatan seluruh elemen hingga tingkat desa, demi menuntaskan kemiskinan secara komprehensif dan terintegrasi.
Dalam sambutannya, Bupati Sudewo menjelaskan bahwa inisiatif ini bermula dari diskusi intens dengan Gubernur Luthfi terkait implementasi MoU yang sebelumnya telah ditandatangani dengan TNI dan Polri.
“Kabupaten Pati surplus beras 200 ribu ton, tetapi realitasnya petani kita belum sejahtera. Untuk itu, kami menargetkan produksi 10 ton per hektar. Namun, sektor pertanian saja tidak cukup. Harus ada sinergi lintas sektor untuk memastikan kesejahteraan rakyat,” tegas Sudewo.
Ia menambahkan, konvergensi ini melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, PPL, PLKB, PKH, pendamping desa, hingga seluruh kepala desa agar penanganan kemiskinan dapat dilakukan secara langsung dan menyeluruh di lapangan.
Sudewo juga memastikan dukungan nyata bagi para petugas lapangan dengan memberikan dukungan operasional sebesar Rp 300 ribu per bulan bagi Bhabinkamtibmas dan Babinsa dari Pemkab Pati, serta tambahan Rp 200 ribu dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Khusus untuk PPL, Pemkab Pati juga menambah dukungan operasional Rp 250 ribu per bulan.
"Kita tidak boleh berhenti di konsep. Harus ada langkah nyata agar upaya kita terasa dampaknya oleh masyarakat," tegas Sudewo.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam arahannya menegaskan pentingnya membentuk “Super Team” lintas sektor untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem di Jateng.
"Kita tidak bisa parsial. Kemiskinan harus ditangani dengan kolaborasi penuh dari PKH, RTLH, layanan kesehatan, pendidikan, hingga peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang terjun langsung door to door. Semua akan terintegrasi melalui database digital berbasis aplikasi Kominfo,” jelas Luthfi.
Ia optimis dengan model kerja terstruktur ini, angka kemiskinan di Jateng yang kini turun dari 9,58% menjadi 9,48% akan terus melandai secara signifikan.
Program konvergensi penanganan kemiskinan ini menjadi tonggak baru sinergi multi-sektoral yang diharapkan mampu menjangkau langsung lapisan masyarakat terbawah. Dengan penguatan peran lintas lembaga, Pemkab Pati bersama Pemprov Jateng memastikan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem bukan lagi sekadar program, melainkan gerakan bersama yang terukur, terstruktur, dan tepat sasaran.
Pewarta : Asep.
Social Header
Berita