![]() |
GKR Bendara Saat Acara Jogja Cultural Wellness Festival 2025. / Foto.dok/pay/cakrainvestigasi.com/ |
YOGYAKARTA, Cakrainvestigasi.com – Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) kembali di gelar, Festival yang kini memasuki tahun ketiganya ini resmi diperkenalkan kepada publik melalui konferensi pers di Mustika Yogyakarta Resort & Spa, untuk menegaskan bahwa Yogyakarta sebagai destinasi budaya dan wellness terkemuka di Indonesia. Sabtu (1/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara menjelaskan bahwa JCWF 2025 hadir sebagai upaya mengangkat kearifan lokal Yogyakarta sekaligus memperkuat citra daerah ini sebagai salah satu dari tiga wilayah prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di sektor wellness tourism.
“Tahun ini JCWF memasuki tahun ketiga. Kami ingin mengangkat kearifan lokal Yogyakarta sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Ini bukan sekadar festival, tapi pertemuan antara komunitas wellness, pelaku pariwisata, dan masyarakat yang ingin mengenal lebih dalam konsep hidup sehat berbasis budaya,” ujar GKR Bendara.
Festival Sebulan Penuh dengan Empat Tema Utama
JCWF 2025 akan berlangsung selama satu bulan penuh di Mustika Yogyakarta Resort & Spa, dengan menghadirkan empat tema berbeda setiap minggunya. Tidak hanya menampilkan pertunjukan budaya, festival ini juga akan diramaikan dengan workshop, bazar, hingga diskusi inspiratif yang menghubungkan tradisi lokal dengan praktik wellness modern.
Minggu pertama dibuka dengan tema “Makanan Sehat”, yang mengangkat kuliner tradisional Nusantara sebagai warisan kesehatan. Pengunjung akan diajak memahami filosofi makanan lokal yang terekam dalam relief Candi Borobudur dan Prambanan, serta relevansinya dengan gaya hidup masa kini.
“Kami ingin menunjukkan bahwa makanan dalam budaya Jawa bukan sekadar konsumsi, tetapi bagian dari keseimbangan hidup—mulai dari bahan alami, cara masak, hingga nilai spiritualnya,” jelas GKR Bendara.
Minggu kedua akan mengusung tema “Healthy Living”, dengan fokus pada olahraga tradisional, yoga, dan gaya hidup ramah lingkungan.
Selanjutnya, minggu ketiga bertema “Kesehatan Spiritual”, membahas hubungan antara kesehatan mental, spiritualitas, dan budaya.
![]() |
GKR Bendara Saat Acara Jogja Cultural Wellness Festival 2025. / Foto.dok/pay/cakrainvestigasi.com/ |
Adapun minggu keempat dan kelima akan ditutup dengan tema “Mental Health & Closing Celebration”, yang berpuncak pada konser penutup selama dua hari di kawasan Asram, menampilkan musisi Kunto Aji, yang dikenal lewat karya-karyanya bertema refleksi diri dan kesehatan mental.
Kearifan Lokal Sebagai Terapi Jiwa
Lebih dari sekadar festival hiburan, JCWF 2025 hadir sebagai ruang untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya Jawa sebagai sarana penyembuhan dan keseimbangan diri.
Sejumlah kegiatan tradisional dikemas dengan pendekatan baru—seperti jemparingan (memanah tradisional) yang diperkenalkan sebagai aktivitas penghilang stres, hingga macapat, seni tembang Jawa yang digunakan sebagai metode terapi dan relaksasi.
Melalui festival ini, Yogyakarta diharapkan dapat memperkuat identitasnya sebagai pusat wellness culture Indonesia, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam gaya hidup sehat modern. ( Pay ).


Social Header
Berita