
SEMARANG, Cakrainvestigasi.com | Lomban Larung Kepala Kerbau merupakan tradisi masyarakat profesi nelayan setelah melaut dan menangkap ikan selama setahun penuh.
Tradisi Lomban Larung Kepala kerbau sendiri juga sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Tuhan, selain itu tradisi ini juga sebagai bentuk do'a kepada Tuhan agar permohonan para nelayan dapat dipenuhi dan hasil tangkapan ikan tetap melimpah pada tahun berikutnya. Acara sendiri dilaksanakan di Ujungbatu perairan Jepara, yang diikuti sebanyak 170 perahu nelayan dari berbagai daerah di Kabupaten Jepara, Senin ( 7/4).
Prajurit Lanal Semarang dalam pimpinan Komandan Pos TNI Angkatan Laut (Danposal) Jepara Letda Laut (E) Teguh beserta prajurit Posal Jepara turut berpartisipasi dalam tradisi Lomban Larung Kepala Kerbau ini.
Prajurit Lanal Semarang berpartisipasi dalam tugas pokok TNI Angkatan Laut yakni dalam pengamanan wilayah sekitar pesisir pantai dan laut dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, serta dapat membantu masyarakat bila terjadinya kecelakaan laut dapat teratasi.
Bupati Jepara Witiarso Utomo dalam sambutannya mengatakan bahwa tradisi Larung Kepala Kerbau merupakan tradisi yang harus dilestarikan,
"Ini warisan dari leluhur kita yang tetap harus kita lestarikan dan semoga membawa berkah untuk Jepara, mudah-mudahan hari ini menjadi hiburan masyarakat dan tradisi tetap lestari," jelasnya.
BACA JUGA:
https://www.cakrainvestigasi.com/2025/04/komandan-lanal-yogyakarta-hadiri-panen.html
Dengan adanya perayaan tradisi Lomban LarungKepala Kerbau yang meriah ini, maka akan mengangkat prestise Jepara sebagai daerah maritim, tandasnya.
Usai pelarungan kepala Kerbau, dilanjutkan dengan festival kupat lepet di Pantai Kartini yang juga dimeriahkan berbagai pentas seni. ( Pay ).
Social Header