( Ketua KJJT Pamekasan )
PAMEKASAN,Cakrainvestigasi.Com | Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Pamekasan mendukung ide Bupati Pamekasan, Kholilurrahman tentang layanan publik khusus wilayah pantura dipusatkan di Kecamatan Waru.
Ketua KJJT Wilayah Pamekasan, Ismai menilai, program tersebut sangat bagus sekali sebagai langkah awal membentuk Waru sebagai Kota kedua dari Kabupaten Pamekasan.
“Semoga bukan hanya sekadar peluncuran formalitas belaka, namun menjadi kabar gembira bagi masyarakat pantura (Waru, Pasean, dan Batumarmar) dan terlaksana dengan baik,” katanya, Selasa (24/6/2025).
Informasi yang dihimpun media ini, Bupati Kholilurrahman meluncurkan program pelayanan administrasi Kependudukan di Kecamatan (Paduka) di Kecamatan Waru, Selasa (17/6/2025).
Layanan tersebut kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), kartu identitas anak (KIA), akte kelahiran, dan akte kematian. “Pelayanan cukup di Kecamatan Waru sudah bisa. Yaitu Kecamatan Batumarmar, dan Kecamatan Pasean, serta Kecamatan Waru sendiri," katanya.
Cak Ma'il, sapaan akrabnya berharap, ide tersebut juga dapat menghapus percaloan dalam pembuatan, KIA, KK, E-KTP dan administrasi sebagaimana isu yang banyak beredar di tengah masyarakat.
“Sebab kalau masyarakat pantura masih ke selatan, letak geografisnya sangat jauh ke Kota. Harus menempuh perjalanan berkisar 1,5 jam. Isu beredar, ada yang menggunakan calo yang jelas perlu biaya. Sementara pelayanan itu gratis. Ya, warga bayar untuk biaya bensin calo itu. Makanya, ide ini semoga menghapus percaloan yang jelas lebih banyak mudaratnya,”
Dia menyebut, Kec. Waru layak jadi Kota Kedua. Sebab dari tahun 2009 masa Bupati Ach. Syafi'ie hingga masa Bupati Badrut Tamam sudah kerap diselipkan dalam narasi kampanye politiknya. Namun baru sekarang masa Bupati Kholilurrahman dan Sukri terlaksana sebab wakilnya dari daerah pantura.
Menurutnya, soal Waru jadi Kota Kedua, bila dikaitkan dengan Wakil Bupati (Sukri) yang dari Pantura, sangat mungkin akan terwujud. Sebab, Waru itu salah satu pusat perekonomian yang ramai.
“Tapi, yang tak kalah penting, urusan lalulintas dan infrastruktur harus dibenahi. Sebab, sejauh ini, jalan di Waru masih banyak yang rusak. Bahkan, jalan utama di Pasar Waru pun kerap macet. Ini perlu dipikirkan,”
Tidak menjadi pemanis saja dan bukan sebagai menepati janji-janji politik saja, sehingga dari segi penataan pasar tidak amburadul lagi, rapi dan bersih.
ak Mail menegaskan, wacana Waru jadi kota kedua juga bisa membawa dampak positif bagi masyarakat pantura. Dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan sektor lainnya. ( Gf).
Social Header