 |
| Ilustrasi Cakrainvestigasi.com |
GUNUNGKIDUL,Cakrainvestigasi.com — Upah Minimum Kabupaten (UMK) Gunungkidul Tahun 2026 resmi ditetapkan sebesar Rp 2.468.378, atau naik 5,93 persen dibandingkan UMK tahun 2025. Kenaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja sekaligus menjaga keberlangsungan dunia usaha di Kabupaten Gunungkidul.
Penetapan UMK ini mengacu pada Keputusan Gubernur DIY Nomor 443 Tahun 2025, dan berlaku mulai 1 Januari 2026. Seluruh perusahaan dan pemberi kerja di Kabupaten Gunungkidul wajib mematuhi ketentuan upah minimum sesuai peraturan perundang-undangan.
UMK Kabupaten Gunungkidul 2026 tetap menjadi yang terendah di DIY, namun mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya. Penetapan ini mengikuti kebijakan pemerintah provinsi yang telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan UMK di seluruh kabupaten/kota di DIY untuk tahun 2026.
Baca juga : Sigra Mentas Hadir di Sidomulyo, Kundha Kabudayan Kulon Progo Dorong Pemberdayaan Seni Budaya Desa |
Berikut rincian UMP dan UMK Tahun 2026 se-DI Yogyakarta:
Upah Minimum Provinsi (UMP) DIY 2026: Rp 2.417.495, naik 6,78 persen dari tahun sebelumnya.
UMK Kota Yogyakarta: Rp 2.827.593, naik sekitar 6,5 persen.
UMK Kabupaten Sleman: Rp 2.624.387, naik 6,40 persen.
UMK Kabupaten Bantul: Rp 2.509.001, naik 6,29 persen.
UMK Kabupaten Kulon Progo: Rp 2.504.520, naik 6,52 persen.
UMK Kabupaten Gunungkidul: Rp 2.468.378, naik 5,93 persen.
Penetapan UMK dan UMP DIY 2026 didasarkan pada formula pengupahan yang mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks alfa sesuai ketentuan terbaru pemerintah, sehingga diharapkan mampu mencerminkan kondisi ekonomi lokal dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja.
Dengan kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan pekerja di DIY meningkat secara bertahap, sekaligus mendukung keberlangsungan usaha di berbagai sektor ekonomi daerah. ( Pay )
Social Header
Berita