![]() |
| Foto.ilustrasi.cakrainvestigasi.com |
GUNUNGKIDUL, Cakrainvestigasi.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul memastikan telah menindaklanjuti keluhan wisatawan terkait dugaan mahalnya harga sewa tikar di kawasan wisata Pantai Drini, Kapanewon Tanjungsari, yang sempat viral di media sosial.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta, membenarkan peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (14/12/2025). Menyikapi hal itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pengelola wisata setempat untuk melakukan klarifikasi dan pembinaan kepada pelaku wisata.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Pokdarwis Pantai Drini dan mengambil langkah pembinaan kepada pelaku wisata terkait,” ujar Supriyanta saat dikonfirmasi, Kamis, (18/12/2025).
Supriyanta menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi di lapangan, persoalan yang muncul dipicu oleh miskomunikasi saat transaksi antara wisatawan dan pedagang. Dinas Pariwisata memastikan tidak ada kebijakan penarikan harga di luar ketentuan yang telah disepakati oleh pelaku wisata setempat.
Baca juga : Pastikan Wisata Aman, BNNK Sleman Tes Urine Driver Jeep Wisata Merapi |
Sebagai tindak lanjut, Dinas Pariwisata Gunungkidul juga mengarahkan pengelola untuk menyampaikan klarifikasi kepada publik, termasuk melalui konten berisi ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada wisatawan yang merasa dirugikan.
“Kami juga mengimbau agar calon wisatawan tidak ragu untuk tetap berkunjung ke Gunungkidul. Kami pastikan keamanan, kenyamanan, dan kepastian layanan terus kami jaga,” tegasnya.
Selain itu, Dispar Gunungkidul kembali melakukan sosialisasi Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata tentang Penyelenggaraan Pariwisata selama Libur dan Cuti Bersama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kepada seluruh pelaku wisata, khususnya di kawasan pantai.
Supriyanta menekankan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan harga serta pelayanan yang ramah dan transparan demi menjaga kepercayaan wisatawan.
“Aturan ini bertujuan agar wisatawan merasa aman dan nyaman. Jika wisatawan kapok, dampaknya bisa menurunkan jumlah kunjungan, padahal sektor pariwisata memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah Gunungkidul,” pungkasnya. ( Pay ).

Social Header
Berita