GUNUNGKIDUL, Cakrainvestigasi.com | Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah warga yang tergolong sebagai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Watugilang B, Mulusan, Kapanewon Paliyan, Rabu sore (14/5/2025) didampingi Dinas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gunungkidul dan jajaran Forkopimkap Mulusan, Bupati meninjau langsung kondisi rumah milik Supanto yang hanya seadanya berbentuk satu bilik,
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam memastikan kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di hunian tidak layak, dan setibanya di lokasi Bupati langsung melihat kondisi rumah Supanto baik luar maupun dalamnya yang hanya seadanya.
"Ini terilhami saya tadi malam mendapat notifikasi dari sosmed saya, setelah saya cek saya minta kepala OPD dan Panewu terkait yaknj Panewu Paliyan Pak Dasno untuk mengecek apakah ini betul atau tidak, setelah dicek oleh Panewu ternyata benar adanya," tutur Bupati,
Lebih lanjut, setelah mendapatkan informasi terkait pak Panto, Endah langsung meminta untuk melihat kondisi langsung dilapangannya seperti apa karena itu adalah bentuk negara hadir untuk masyarakat,
"Atas dukungan semua pihak, nanti problemnya Pak Supanto nanti kita selesaikan, kita gotong royong, nanti akan dibantu Dinas Sosial dan Baznas," kata Endah.
Mustangid selaku Ketua Baznas Gunungkidul menjelaskan, dari data di Baznas Gunungkidul sendiri Supanto sebelumnya memang sudah teridentifikasi namun terkendala sulitnya ditemui oleh tim pendamping PKH dari Dinas Sosial untuk melakukan tindak lanjut,
BACA JUGA:
https://www.cakrainvestigasi.com/2025/05/bupati-gunungkidul-hadiri-rosulan-di.html
"Nanti kita bantu material sampai selesai, tergantung kondisi perencananya, setelah jadi kalau dia punya keterampilan sesuatu nanti akan kita kasih modal jadi tidak kita lepas begitu saja karena sebagai modal ekonominya," terang Mustangid.
Berkolaborasi dengan Dinas Sosial, Plt Dinas Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Wahyu Nugroho memastikan pihaknya sudah siap mensupport tenaga melalui tim PKH dan Tagana,
"Kita siap support tenaga bersama Tagana, tinggal menunggu material dari Baznas, kalau selama proses pembangunan kita siap bantu permakanan sebagai support selama berkegiatan, dan kalaupun perlu ada pengisian perabotan rumah dan alat dapur kita juga siap," ujarnya.
Wahyu menambahkan, tim darinya yakni tim Pendamping PKH sempat kesulitan menemui Supanto dikarenakan kerja di Yogyakarta sebagai pengrajin alat drumband dengan penghasilan 55 ribu per hari,
"Untuk dimulainya menunggu dari Baznas akan dimulai kapan, dan setelah diputuskan kita akan bersama-sama memulainya," kata Wahyu.
Program ini merupakan salah satu upaya nyata Kabupaten Gunungkidul dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Khususnya bagi kelompok rentan. Dengan sinergitas antara Pemerintah Daerah dan lembaga zakat seperti Baznas, diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Gunungkidul. ( */Pay ).
Social Header