Breaking News

Ratusan Warga Masyarakat Gunungkidul Ikuti Grobyak Telaga Bendogede

 

( Ratusan Warga Masyarakat Gunungkidul Saat Mengikuti Grobyak Telaga Bendogede )


GUNUNGKIDUL, Cakrainvestigasi.com |  Ratusan masyarakat tumpah ruah di Telaga Klepeng, Padukuhan Bendogede, Kalurahan Sumbergiri, Kapanewon Ponjong, untuk mengikuti tradisi tahunan Grobyak Telaga. Tak hanya warga dari tiga padukuhan Bendogede 1, Bendogede 2, dan Mendak,kegiatan ini juga diikuti oleh masyarakat dari berbagai penjuru Gunungkidul. Bupati Gunungkidul  bersama seluruh kepala dinas se-Kabupaten Gunungkidul pun juga ikut serta meramaikan, Minggu ( 22/6/2025).

Acara diawali dengan tarian dan kenduri sebagai bentuk syukur masyarakat kepada alam. Setelah itu, peserta serentak turun ke telaga, membawa alat tradisional seperti  anco (serok besar yang diberi gagang panjang)  dan pecak (serok kecil) untuk menangkap ikan air tawar hasil budidaya panitia, termasuk 15 ekor ikan maskot yang menjadi buruan utama.

“Alhamdulillah, Grobyak massal bersama Ibu Bupati bisa terlaksana dengan lancar. Telaga Klepeng ini masih lestari sampai sekarang karena tradisi seperti ini terus dijaga,” kata Zainal, Ketua Panitia Grobyak Telaga.

Ia menjelaskan bahwa Grobyak bukan sekadar panen bersama, tapi bagian dari siklus pelestarian dan pembudidayaan ikan air tawar oleh warga.

“Tradisi ini dimulai dengan kenduri, lalu warga bersama-sama menangkap ikan. Ini juga jadi cara menjaga kebersihan dan keberlangsungan telaga,” ujarnya.

Antusiasme warga tampak luar biasa. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, laki-laki dan perempuan, semua turun ke telaga dengan semangat dan keceriaan. Meski biasanya kegiatan serupa digelar di akhir Juli atau Agustus oleh warga setempat, Grobyak tahun ini terasa istimewa karena didukung langsung oleh pemerintah kabupaten.

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menyatakan kekagumannya atas kekompakan dan kemandirian warga dalam melestarikan tradisi ini.

“ini budaya yang sudah puluhan tahun dijaga. Warganya sudah siap, punya alat sendiri, dan sangat partisipatif. Maka kami berkomitmen menjadikannya kalender event resmi Gunungkidul,” ujarnya.

Bupati menilai Grobyak Telaga bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga nilai-nilai tradisi dan kelestarian alam.



 “Harapannya ke depan, kalau ada pengunjung dari luar yang ingin ikut, bisa kami fasilitasi. Bisa sewa alat, bahkan beli dan hibahkan ke warga. Alatnya sederhana, hanya Rp150 ribu dan bisa bertahan lima tahun,” jelasnya.

Bupati juga menekankan bahwa budaya merawat alam adalah bagian dari kebudayaan itu sendiri. 

“Ini bukan hanya soal seni budaya, tapi juga budaya menjaga sumber daya alam. Kita masuk ke telaga menginjak injak lumpur tadi, itu bagian dari revitalisasi telaga. Cara yang menyenangkan untuk merawat lingkungan.”

Grobyak Telaga Bendogede 2025 pun ditutup dengan penuh suka cita. Suasana kegembiraan menyelimuti seluruh peserta, mulai dari warga hingga Bupati dan para kepala OPD, yang turut merasakan hasil tangkapan ikan yang melimpah dari telaga Bendogedhe. ( */ Pujie ).

© Copyright 2024 - CAKRAINVESTIGASI.COM