![]() |
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menghadiri acara pelepasan ekspor salak Sleman ke Kamboja. Foto.dok.Humas/Cakrainvestigasi.com/ |
SLEMAN, Cakrainvestigasi.com | Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menghadiri acara pelepasan ekspor salak Sleman ke Kamboja oleh CV. Mitra Turindo di Padukuhan Wonokerto, Turi, pada Kamis (31/7). Pada acara tersebut juga diserahkan fasilitas pendukung ekspor buah salak oleh Bank Indonesia kepada paguyuban petani Salak Mitra Turindo.
Danang menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa salak Sleman siap bersaing di kancah global. Menurutnya ini bukti bahwa pertanian jika dikelola dengan baik dapat menjadi pilar ketahanan pangan, penggerak ekonomi rakyat, dan kita harapkan dapat menjadi bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia.
"Ini adalah cita-cita yang selama ini kita bangun bersama. Kita ingin petani salak Sleman tidak hanya menjual buah di pasar tradisional, tetapi juga menembus pasar internasional," ujarnya.
Danang juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY yang telah memberikan fasilitas pendukung ekspor buah salak. Menurutnya pemberian fasilitas ini merupakan wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam mendorong penguatan kualitas komoditas ekspor unggulan, sekaligus mendukung peningkatan nilai tambah produk pertanian lokal.
"Dengan demikian, salak pondoh tidak hanya dikenal karena keunikan rasanya, tetapi juga bermutu tinggi, standar ekspor yang terpenuhi, serta ketepatan dalam pengiriman dan penyimpanan," kata Danang
Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menyebut bahwa ekspor memiliki peran penting untuk menyumbang devisa negara. Ekspor menurutnya juga berperan dalam memperluas lapangan kerja serta menjadi tumpuan ekonomi di Sleman, dan Indonesia pada umumnya.
“Bank Indonesia merasa bangga dengan peran para petani salak di Sleman ini. Ini adalah hal strategis yang perlu kita tumbuh kembangkan bersama. Dengan fasilitas yang kami serahkan ini harapannya dapat mendukung produktivitas petani salak di Sleman ini," ucapnya.
Ketua Paguyuban CV. Mitra Turindo, Suroto, menjelaskan pihaknya kali ini mengekspor sebanyak 10 ton ke Kamboja. Dijelaskan pula bahwa ekspor salak Sleman ke Kamboja sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Selain ke Kamboja, CV. Mitra Turindo juga mengekspor salak Sleman ke Cina.
"Terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan bantuan fasilitas kepada petani salak yang ada di sini. Ini menjadi motivasi dan semangat kami untuk tumbuh dan berkembang," kata Suroto.
Pewarta: */Khumeri.
Social Header
Berita