 |
Konferensi Pers Dana Hibah Pariwisata 2020. / Foto dok/Kejari/Cakrainvestigasi.com/ |
SLEMAN. cakrainvestigasi.com | Akhirnya Kejari Sleman tetapkan eks Bupati Sleman dua periode SP sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana Korupsi penyimpangan pengelolaan dana hibah Pariwisata tahun 2020. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Sleman Bambang Yunianto saat konferensi pers, Selasa ( 30/9/2025).
" Hal ini berdasarkan bukti dan juga saksi serta dokumen terkait kasus tersebut ," jelasnya.
Kejari Sleman juga menjelaskan bahwa pada Tahun 2020 Kabupaten Sleman menerima hibah dari Kementrian keuangan sebesar 68,5 miliar dalam rangka penanganan covid-19.
" Namun SP selaku Bupati saat itu diduga menyimpangkan aturan dengan menerbitkan Perbup No.49 Tahun 2020 tentang pedoman pemberian Hibah Pariwisata. Dan mengalihkan sebagainya hibah kepada kelompok masyarakat di sektor pariwisata diluar desa wisata maupun desa rintisan wisata yang telah ditetapkan pemerintah, dan hal tersebut bertentangan dengan perjanjian hibah serta Keputusan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, " paparnya.
Baca Juga : https://www.cakrainvestigasi.com/2025/09/jelang-hut-195-gunungkidul-bupati.html
Dan berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ( BPUKP ) Perwakilan DIY, perbuatan SP menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar 10,95 Miliar sesuai laporan No.PE.03.03/SR/-1504/PW12/5/2024 tanggal 12 juli 2024.
Atas perbuatannya SP dijerat dengan Prinsip: Pasal 2 Ayat (1) Jo.Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 Jo.UU No.20 Tahun 2001. Subsidair : Pasal 3 Jo.Pasal 18 UU No.31 Tahun 1999 Jo.UU No.20 Tahun 2001 Jo.Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Penyidik Kejaksaan Negeri Sleman menegaskan akan terus mendalami pihak pihak lain yang di duga terlibat.
" Kami bekerja profesional dan objektif dalam menangani kasus ini hingga tuntas sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dan kami juga menghimbau masyarakat untuk mendukung upaya penegakan hukum," tegasnya. ( Pay ).
Social Header
Berita