Hoaks , SMPN 1 Pamekasan Pastikan Kabar Siswa Mual-mual Tidak Benar

 Jamil, S.Pd., dengan tegas membantah seluruh dugaan yang beredar.foto.dok/Noor/cakrainvestigasi.com/

PAMEKASAN, Cakrainvestigasi.com | Sebuah video amatir yang viral di media sosial terkait dugaan keracunan makanan dari produk MBG telah menimbulkan keresahan luas di kalangan masyarakat, khususnya para orang tua murid. Kekhawatiran akan keselamatan anak-anak mereka memuncak, menyusul beredarnya informasi yang menyebutkan adanya siswa di SMPN 1 Pamekasan yang mengalami mual-mual akibat insiden tersebut. Namun, setelah dilakukan penelusuran mendalam, kabar tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks. Senin, 15/9/2025.

Kecemasan orang tua murid kian menjadi-jadi setelah video yang menampilkan dugaan kasus keracunan makanan tersebut menyebar dengan cepat. Narasi yang menyertainya menciptakan suasana was-was, terutama bagi mereka yang memiliki anak bersekolah. Isu bahwa beberapa siswa di SMPN 1 Pamekasan juga terdampak, menambah daftar panjang kekhawatiran yang beredar di masyarakat.

Baca juga : https://www.cakrainvestigasi.com/2025/09/polres-bojonegoro-ungkap-sindikat.html

Menanggapi informasi yang simpang siur dan meresahkan ini, tim awak media Cakra Investigasi segera melakukan konfirmasi langsung ke pihak SMPN 1 Pamekasan. Kepala Sekolah SMPN 1 Pamekasan, Bapak Jamil, S.Pd., dengan tegas membantah seluruh dugaan yang beredar.

Dalam wawancara eksklusif dengan Cakra Investigasi, Bapak Jamil, S.Pd., menjelaskan bahwa tidak ada satu pun siswa di SMPN 1 Pamekasan yang mengalami gejala mual-mual atau keracunan makanan seperti yang diisukan. "Apa yang diduga itu tidak benar, melainkan hanya kurang berselera," ujar Bapak Jamil, S.Pd., meluruskan informasi yang beredar. Beliau menambahkan bahwa kondisi siswa-siswi di sekolah dalam keadaan baik dan kegiatan belajar mengajar berjalan normal tanpa gangguan berarti.

Pernyataan dari Kepala Sekolah SMPN 1 Pamekasan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran orang tua dan meluruskan informasi yang salah. Insiden ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima, terutama dari sumber-sumber yang tidak jelas, guna menghindari penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan dan keresahan publik.

( Noor M.W. )