![]() |
Foto ilustrasi/cakrainvestigasi.com/ |
Gunungkidul, Cakrainvestigasi.com| Dibalik kesuksesan PORDA XVII DIY yang digelar di Gelora Handayani Gunungkidul ada jeritan ketidak Adilan dalam peliputan. Selasa ( 9/9/2025).
Jurnalis asli Gunungkidul sendiri tersisih untuk peliputan acara tersebut. Karena dalam Peliputan hanya diundang 30 Jurnalis yang mendapatkan ID Card resmi untuk meliput.
Dan isu yang beredar untuk mengkoordinir media sendiri dilakukan oleh Kominfo Gunungkidul.
Sungguh sangat disayangkan jurnalis asli Gunungkidul yang setiap hari mengabarkan informasi Gunungkidul, justru tersisih di tanah kelahiran sendiri.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh ketua panitia Porda XVII DIY Kabupaten Gunungkidul, bahwa pengaturan Peliputan menjadi kewenangan Dinas Kominfo Gunungkidul. Namun demikian Agus juga menegaskan keterbukaannya bagi seluruh media untuk tetap meliput kegiatan.
" Selaku ketua panitia kami memberi ruang bagi teman-teman untuk mengikuti dan meliput kegiatan Porda XVII DIY, dan cukup menunjukkan kartu pers ke panitia di lapangan," jelasnya.
Baca Juga : https://www.cakrainvestigasi.com/2025/09/tk-kartika-iii-36-kodim-0732sleman-siap.html
Terpisah kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gunungkidul Setyo saat dikonfirmasi awak media terkait yang menentukan media untuk meliput beliau menjawab bahwa semua urusan media dari KONI DIY.
semua urusan media ada di KONI DIY, dan kebetulan Staf Kominfo Mas JUJUK juga humas KONI GK, dia yang handel media dan berkordinasi dengan koni DIY," jelasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa di balik pesta olahraga, akses media Tidka selalu merata.
Bagi jurnalis lokal, semangat sportivitas seharusnya juga tercermin dalam kesempatan mereka untuk meliput dan menyuarakan kisah daerahnya sendiri. (Red ).
Social Header
Berita