Berita

Breaking News

Densus 88 AT Polri, Disdik, dan KPAID Sinergi: Latih Kepala Sekolah dan Guru BK Deteksi Dini Radikalisme di Yogyakarta

Densus 88 AT Polri, Disdik, dan KPAID Sinergi: Latih Kepala Sekolah dan Guru BK Deteksi Dini Radikalisme di Yogyakarta./foto.dok/den88.cakrainvestigasi.com/


YOGYAKARTA,Cakrainvestigasi.com – Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 Anti Teror (AT) Polri DIY, berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Yogyakarta, menggelar Seminar Sosialisasi Deteksi Dini dan Penanganan Terorisme. Acara yang dilaksanakan di Aula Bima Kompleks Balaikota Yogyakarta ini bertujuan merespons dinamika ancaman penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda.

​Seminar ini dihadiri oleh 120 Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan Konseling (BK) SMP/MTs se-Kota Yogyakarta, yang dianggap sebagai garda terdepan pengawasan harian di lingkungan pendidikan.

​Peran Krusial Sekolah dan Pencegahan Proaktif

​Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santoso Ansori S.E M.Si, menekankan peran vital institusi sekolah dalam menghadapi dampak kemajuan teknologi.

​“Sekolah adalah salah satu tempat strategis untuk mengawasi anak-anak muda setiap hari. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Satgaswil DIY Densus 88 AT Polri dan Walikota Yogyakarta sangat penting untuk menyelenggarakan kegiatan pencegahan proaktif ini, demi mengantisipasi penyebaran radikal di kalangan anak-anak muda,” ujar Bapak Budi Santoso Ansori, Jumat ( 28/11).

​Densus 88 Soroti Bullying sebagai Faktor Kerentanan

​Kasatgaswil DIY Densus 88 AT Polri dalam paparannya menyampaikan hasil pemetaan ancaman. Beliau menegaskan bahwa program pencegahan dan pembinaan telah menunjukkan hasil nyata dengan adanya penurunan signifikan Aksi Teror di DIY.

​Namun, Kasatgaswil juga menyoroti adanya peningkatan Indeks Potensi Radikalisme di Indonesia yang mencapai 11,7% pada tahun 2023. Ia menjelaskan bahwa proses radikalisme dimulai dari Intoleransi, menuju Radikalisme, dan berakhir pada Terorisme.

Baca juga : Pemkab Sleman Perkuat Pencegahan Radikalisme di Sekolah Lewat Seminar Bersama Densus 88 

​Sasaran utama penyebaran paham ini di Yogyakarta saat ini adalah melalui media sosial dan game online. Yang paling mengejutkan, Densus 88 AT Polri menyoroti faktor kerentanan yang sering terabaikan, yakni Bullying.

​“Fenomena Bullying adalah salah satu faktor yang menyebabkan anak terpapar dan cenderung adiktif terhadap konten-konten radikal. Kami mengajak seluruh Kepala Sekolah dan Guru untuk berkolaborasi dengan Tim Satgaswil DIY agar ikut menyebarkan edukasi terkait bahaya bullying dan paham IRET [Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, Terorisme] di lingkungan sekolah,” tegas Kasatgaswil.

​Penguatan Mental dan Sinergitas Perlindungan Anak

​Kepala KPAID Yogyakarta, Ibu Silvy Dewayani M.Sc., Si., menambahkan dimensi psikologis dan perlindungan anak. Ia menjelaskan bahwa pikiran dan emosi yang tidak terkontrol, serta tekanan batin dan frustrasi, menjadi faktor internal yang membuat siswa rentan terpapar paham radikal.

​Guru harus peka terhadap kondisi sosial siswa dan mampu membentuk mental yang kuat agar anak mampu bangkit saat menghadapi tekanan.

​KPAID menekankan perlunya penguatan mindset positif melalui advokasi sosial, penguatan kurikulum pendidikan, serta advokasi kultural dan struktural.

​Penggunaan gadget yang tidak terkontrol di era digital disebut sebagai ancaman besar yang berpotensi menimbulkan dampak negatif, mulai dari pornografi, cyber bullying, hingga propaganda paham radikal.

​Ibu Silvy menutup dengan seruan sinergitas: “Perlunya pendampingan dan pengawasan dari orang tua dan guru sangat diperlukan sebagai bentuk perlindungan kepada anak. Kami menyerukan sinergitas yang lebih kuat dengan berbagai stakeholder seperti DP3AP2, Dinsos, Kemenag, dan Kesbangpol untuk bersama-sama berperan menjaga generasi muda.”

​Seminar ini menjadi langkah strategis untuk mengaplikasikan strategi pencegahan (proaktif) yang komprehensif di tingkat akar rumput, demi memutus penyebaran radikalisme dan memastikan lingkungan sekolah tetap aman dan kondusif.( Pay )



© Copyright 2024 - CAKRAINVESTIGASI.COM