KAI Daop 6 Yogyakarta Sampaikan Permohonan Maaf dan Belasungkawa atas Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan

Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan. Foto/dok/HMS/cakrainvestigasi.com/

YOGYAKARTA, cakrainvestigasi.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa yang mendalam atas insiden kecelakaan antara Kereta Api (KA) 161 Bangunkarta dengan sebuah mobil dan dua sepeda motor di perlintasan sebidang antara Stasiun Brambanan–Maguwo, pada Selasa (4/11/2025) pukul 10.35 WIB.

Peristiwa tersebut menyebabkan beberapa korban jiwa dan luka-luka, yang saat ini telah dievakuasi ke RS PDHI dan RS Bhayangkara Yogyakarta.

 “KAI Daop 6 Yogyakarta memohon maaf dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami sangat menyayangkan dan akan mendampingi serta mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Feni Novida Saragih, Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, dalam siaran pers resminya.

Feni juga memastikan bahwa seluruh awak dan penumpang KA Bangunkarta dalam kondisi selamat dan aman. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pembersihan jalur, KA Bangunkarta dapat kembali melanjutkan perjalanan sesuai prosedur.

Baca juga : KA Bangunkarta Tabrak Mobil dan Dua Motor di Prambanan, Tiga Tewas dan Enam Luka-Luka 

KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang KA lainnya yang perjalanannya sempat terdampak akibat insiden ini.

 “KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan kejadian ini dan berharap tidak terjadi di kemudian hari. Kami akan terus mendampingi keluarga korban serta mendukung seluruh proses yang dibutuhkan,” tambah Feni.

Lebih lanjut, KAI mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi seluruh rambu-rambu di perlintasan sebidang, mengingat keselamatan merupakan tanggung jawab bersama.

 “Kami mengajak masyarakat untuk lebih waspada saat melintas di perlintasan kereta api. Pastikan berhenti sejenak, tengok kiri-kanan, dan yakinkan tidak ada kereta yang melintas sebelum menyeberang,” tegas Feni.

Hingga kini, penyebab kecelakaan masih dalam proses pemeriksaan oleh pihak berwenang, sementara KAI Daop 6 fokus pada penanganan korban dan pendampingan keluarga untuk seluruh proses yang diperlukan. ( Pay ).