![]() |
| Wabup Sleman Resmikan Infrastruktur Padat Karya Tahap 2,di Watuadek, Jogotirto. /Foto.dok/HMS/cakrainvestigasi.com/ |
SLEMAN, Cakrainvestugasi.com - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, meresmikan sejumlah infrastruktur hasil kegiatan Padat Karya APBD Kabupaten Sleman Tahap 2 Tahun Anggaran 2025. Peresmian dilaksanakan dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita di Watuadeg, Jogotirto, Berbah, Sleman.
Ada tiga insfratruktur yang diresmikan pada kegiatan Padat Karya APBD Kabupaten Sleman Tahap 2 ini. Pertama, saluran irigasi yang ada di Padukuhan Bolu, Margokaton, Seyegan. Kedua, corblok jalan, talud, dan gorong-gorong di Padukuhan Bayeman, Bangunkerto, Turi. Dan terakhir corblok jalan di Padukuhan Watuadeg, Jogotirto, Berbah.
Menurut Danang, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, memperluas kesempatan kerja, menjamin ketersediaan infrastruktur yang memadai serta memperkuat ketahanan sosial ekonomi di tingkat masyarakat.
"Padat karya ini juga merupakan gerakan sosial ekonomi yang mengedepankan semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat. Melalui program ini, Pemkab Sleman berupaya menggerakkan potensi warga untuk ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan pembangunan wilayahnya," ujarnya.
Dikatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk terus mendorong pelaksanaan program padat karya sebagai bagian dari strategi pembangunan yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat. Oleh karena itu, program padat karya diharapkan benar-benar memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal di wilayah pedesaan.
Baca juga : Cegah Knalpot Bising dan Bullying, Sat Samapta Polres Tanjung Balai Sambangi Pelajar
Epiphana Kristiyani, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman, menjelaskan kegiatan Padat Karya dilaksanakan total di tujuh lokasi dengan anggaran sebesar 160 juta rupiah per lokasi. Kegiatan Padat Karya ini melibatkan 42 orang tenaga kerja di setiap lokasi, sehingga total sebanyak 294 orang tenaga kerja telah berpartisipasi dalam tujuh kegiatan Padat Karya.
"Program ini bertujuan untuk menambah pendapatan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pelaksanaan kegiatan Padat Karya juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru, terutama bagi masyarakat yang menganggur atau setengah menganggur, dengan jam kerja kurang dari 40 jam per minggu," jelasnya. ( Riya )

Social Header
Berita