Kejari Kulon Progo dan Kundha Kabudayan Pecahkan Rekor MURI Lewat Ikrar Antikorupsi Tembang Macapat

 

Kejari Kulon Progo dan Kundha Kabudayan Pecahkan Rekor MURI Lewat Ikrar Antikorupsi Tembang Macapat. /Foto.dok/dinbud.cakrainvestigasi.com/

KULON PROGO, Cakrainvestigasi.com  — Kejaksaan Negeri (Kejari) Kulon Progo berkolaborasi dengan Kundha Kabudayan Kulon Progo mencatatkan prestasi nasional dengan memecahkan Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) melalui kegiatan “Ikrar Antikorupsi Melalui Tembang Macapat oleh 2.025 Peserta”.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Antikorupsi Dunia (HAKORDIA) Tahun 2025, bertempat di Taman Budaya Kulon Progo, dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat.

Pemecahan rekor MURI ini menjadi yang pertama di Indonesia, dengan melibatkan 2.025 peserta yang secara serentak melantunkan tembang macapat bermuatan nilai-nilai antikorupsi. Para peserta terdiri dari pelajar, mahasiswa, aparatur pemerintah, komunitas budaya, hingga masyarakat umum.

Baca juga : Terduga Tindak Pidana Pencucian Uang, Gus Yazid ditangkap Kejagung | 

Kepala Kejaksaan Negeri Kulon Progo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk inovasi edukasi antikorupsi yang mengedepankan pendekatan budaya lokal sebagai media penyadaran masyarakat.

“Melalui tembang macapat, pesan-pesan antikorupsi dapat disampaikan secara lebih membumi, mudah dipahami, dan dekat dengan kearifan lokal masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kundha Kabudayan Kulon Progo Joko Mursito. menyampaikan bahwa, kegiatan ini sebagai wujud nyata pelestarian budaya tradisional yang dipadukan dengan gerakan moral untuk membangun integritas dan kejujuran di tengah masyarakat, jelas Joko Mursito saat saat dikonfirmasi awak media Selasa,(23/12/2025).

Selain penyerahan piagam Rekor MURI, acara ini juga diisi dengan penampilan seni budaya, pembacaan ikrar antikorupsi, serta ajakan bersama untuk menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan transparansi sejak dini.

Peringatan HAKORDIA 2025 di Kulon Progo ini diharapkan dapat menjadi momentum penguatan komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, sekaligus membuktikan bahwa budaya lokal mampu menjadi sarana efektif dalam membangun karakter bangsa. ( Pay ).