![]() |
| Muhammad Edi Suryanto Pendamping Nasabah WOM Yang Sudah Melunasi Pembayaran. /Foto dok/bs.cakrainvetigasi.com/ |
PURWOREJO, Cakrainvestigasi.com- Suyanto warga Tugumulyo Kabupaten Ogan Komering (OKI) Palembang,terkesan dipersulit oleh pihak WOM Finance Cabang Purworejo Jawa Tengah saat mengambil Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) padahal sudah melunasi pembayaran dan melengkapi seluruh persyaratan yang di minta oleh pihak WOM terang Suyanto kepada Awak media Jumat 12/12/2025.
Suyanto menjelaskan,dirinya membeli kendaraan Bus seharga Rp250 juta di bulan Februari 2025,awal membayar Rp150 juta,kemudian pada tanggal 8 Desember 2025 membayar lagi Rp 170 juta serta bukti kwitansi pelunasan.
Kenapa pihak WOM masih mempersulit, ini terkesan sengaja mempersulit saya,padahal semua permintaan dan syarat sudah dipenuhi (saat mediasi di unit 3 Polres Purworejo red)
"Syarat sudah saya penuhi,mulai dari membawa KTP asli pemegang kontrak pertama,Video call dengan pemilik KTP pemegang kontrak,hingga surat kuasa dan bukti pelunasan,Empat syarat permintaan Wom sudah saya penuhi tetapi setelah pelunasan, BPKB yang seharusnya sudah jadi hak saya belum diberikan,ujar Yanto dengan nada kesal.
Suyanto menambahkan bahwa setelah mediasi berlangsung, muncul informasi baru dari pihak Wom Finance pusat yang menyatakan bahwa pengambilan BPKB harus dilakukan langsung oleh pemegang kontrak pertama atas nama Riyan Dani. Padahal hal tersebut tidak pernah disampaikan dalam perjanjian awal setelah sudah saya lunasi baru muncul syarat dari Wom pusat kan aneh,bebernya.
Malam Penghargaan Seniman dan Budayawan Kulonprogo 2025: Lima Tokoh Terima Anugerah Kebudayaan
Sementara itu, Muhammad Edi Suryanto atau Kyai Merah yang mendampingi Suyanto saat mediasi di Unit 3 Polres Purworejo menjelaskan,bahwa pembelian bus tersebut awalnya merupakan bentuk gotong royong dengan Suyanto.
“kami ini orang awam,orang desa,itu uang kami kumpulkan dari hasil jualan nasi istri saya. kami mengikuti semua prosedur yang disampaikan Wom Finance, tapi ketika sudah lunas,kenapa BPKB tidak juga diberikan,
Kyai Merah menegaskan, bahwa sejak awal mereka tidak mengetahui bahwa bus yang dibeli tersebut masih dalam status kredit. Persoalan muncul setelah bus mengalami kerusakan di Lampung dan tidak diurusi oleh pemilik kontrak pertama.
Awalnya kami hanya menolong, kemudian ada kesepakatan untuk membeli bus tersebut,Kami sudah memenuhi semua syarat pelunasan,seharusnya tidak ada alasan untuk tidak menyerahkan BPKB, Kalau WOM Finance mau main-main dengan saya,saya siap meladeni dengan jalur hukum," tegasnya.
Sementara itu beberapa Awak media mendatangi kantor Cabang Wom Finance Jalan Tentara Pelajar Pangenjurutengah Kecamatan Purworejo Jawa Tengah guna mengkonfirmasi terkait dugaan pihak Wom mempersulit nasabah yang akan mengambil BPKB meski sudah melakukan pelunasan,Kepala Cabang tidak mau menemui wartawan dan terkesan menghindar. ( BS ).

Social Header
Berita